Penelitian dalam Kegiatan Kehumasan


MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT

tentang
Penelitian dalam Kegiatan Kehumasan


KEGIATAN BELAJAR 1
Penelitian dalam Bidang Kehumasan

A.      ARTI PENTING PENELITIAN
Penelitian dikatakan penting sebagai bagian dari proses kegiatan humas dan dalam berbagai pustaka dijelaskan bahwa proses humas dimulai dengan penelitian dan di akhiri dengan penelitian, namun dalam praktik dalam kehumasan, penelitian tidak selalu menjadi kegiatan utama.
Broom dan Dozier (1990), memberikan gambaran secara garis besar tentang pemanfaatan kegiatan penelitian dalam penyusunan program kehumasan. Mereka menyebutkan ada lima jenis pendekatan yang digunakan untuk menyusun program kehumasan, yakni:
1.      Pendekatan tanpa penelitian (No Research Approach)
2.      Pendekatan informal (Informal Approach)
3.      Pendekatan peristiwa media (Media Event Approach)
4.      Pendekatan hanya untuk evaluasi ( Evaluation Only Approach)
5.      Pendekatan manajemen ilmiah (Scientific Manajemen Approach)
Menurut Wilcox, Ault dan Agee (1995:158), suatu penelitian perlu dilakukan karena (1) peningkatan fragmentasi khalayak dalam kelompok-kelompok yang punya kepentingan dan perhatian khusus; (2) penelitian memberikan masukan yang penting bagi manajemen yang semakin terisolasi dari kenyataan social, yang tercerabut dari kontak-kontak pribadi; (3) penelitian mencegah organisasi melakukan pengeluaran waktu, uang dan usaha yang tidak perlu dalam usaha memperbaiki citra yang telah di anggap ada, (4) penelituan memberikan fakta-fakta yang mendasari program humas, (5) penelitian dengan menggunakan survie, dan (6) dan penelitian jelas penting untuk menilai sukses sebuah program hubungan masyarakat.

B.     JENIS PENELITIAN KEHUMASAN
Beberapa metode penelitian yang bersifat informal misalnya, kontak pribadi, riset dengan menggunakaninforman kunci (key informant), focus group atau community forum, Dewan dan Komite Penasehat, Ombusdsman ( lembaga penengah), analisis surat, laporan dari lapangan.
Lerbinger (1988) yang menulis dalam Public Relations Review dan dikutip dalam banyak kehumasan, yakni (1) environmental monitoring, (2) public relations audit, (3) communication audit; dan (4) social audit.

C.     PEMANTAUAN LINGKUNGAN (ENVIRONMENT MONITORING)
Di kalangan pemimpin bisnismulai ada kesadaran melihat organisasi sebagai sebuah system terbuka. Sebagai system terbuka, keberlangsungan hidup organisasi sangat ditentukan ‘apa yang terjadi di luar organisasi’.
Lerbinger (1988;121) memberikan contoh pernyataan seorang public relations officer sebuah perusahaan Asuransi Jiwa, sebagai berikut: “ Kami mempertimbangkan pentingnya bagi PR dan perusahaan untuk selalu memahami kecenderungan-kecenderungan yang ada dalam pemikiran politis dan perubahan nilai-nilai social, serta kebutuhan yang diterima secara social”.

D.     AUDIT KEHUMASAN (PUBLIC RELATIONS AUDIT)
Riset yang paling pentig banyak digunakan dlam humas adalah public relations audit. Public Relations Audit (PRA) melibatkan sebuah studi lengkap untuk mengetahui posisi public relations sebuah organisasi.
Tujuan PRA adalah untuk menyediakan informasi bagi perencanaan usaha-usaha kehumasan di masa yang akan dating.
Tujuan keseluruhan audit kehumasan adalah untuk melihat posisi public relations sebuah orgnisasi sehingga dapat dirancang program-program komunikasi. PRA yang lengkap Antara lain meliputi:
1.      Releven publics
2.      Sebuah studi bisa dirancanguntuk mengidentifikasi kelompok-kelompok mana yang paling potensial dalam perencanaan program.
3.      The Organization’s Standing with Public (keberadaan organisasi di kalangan public)
4.      Issues of C0ncern to Publies ( masalah yang menjadi perhatian public)
5.      Power of Publics (kekuatan public)
Menurut Joyce  F. Jones dalam Baskin, Aronoff & Lattimore  (1997:124), proses sebuah audit kehumasan biasanya melalui empat tahap: 
1.      Finding out what ‘we’ think
2.      Finding out what ‘they’ think
3.      Evaluating the disparaty
4.      Recommending

E.     AUDIT KOMUNIKASI (COMMUNICATION AUDIT)

Audit komunikasi merupakan audit khusus tentang komunikasi organisasi di dalam perusahaan. Menurut Donws (1988:3) sebuah audit adalah sebuah proses eksplorasi, pengujian, pemantauan atau evaluasiterhadap sesuatu.
Metode yang digunakan dalam audit komunikasi meliputi:
1.      Readership Servey
2.      Content Analysis
3.      Readability Studies
4.      Communication Climate Survey
5.      Analisis Jaringan

F.      AUDIT SOSIAL (S0CIAL AUDIT)
Audit social umumnya merupakan survie sikap dan pendapat yang mengukur persepsi berbagai public tentang keresponsifan sebuah organisasi terhadap penyelesaian masalah-masalah social yang berkembang dalam suatu komunitas.
Focus dari audit social adalah pada pengaruh apa yang dimiliki organisasi pada public dan efek fisik kehadiran suatu organisasi pada sebuah komunitas (physical environment). Audit Sosial merupakan penelitian untuk melihat penampilan social sebuah organisasi (social performance) dan dan untuk melihat organisasi sebagai “corporate citizen” (perusahaan sebagai warga masyarakat).

KEGIATAN BELAJAR 2
Metode Survie dalam Riset Humas

Metode ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam penelitian humas mengingat metode ini berkaitan erat dengan keperluan kerja bidang humas yakni untuk mengetahui persepsi, pandangan, sikap, dan kecenderungan pada public.

A.     PENGERTIAN SURVIE

Ada berbagai pendapat definisi tentang survie. Namun demikian pendapat yang berkembang menunjukkan adanya kesamaan  pengertian tentang survie. Menurut pengertian Singarimbun penelitian survie adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun 1989:4)
Sementara itu Marcia Aron (seperti dikutip Berger, 2000, h. 188) menyatakan bahwa survie adalah sebuah metode untuk mengumpulkan dan menganalisis data social melalui angket atau wawancara yang sangat detil dan terstruktur dalam usaha untuk memperoleh informasi dari sejumlah besar responden.

B.     CIRI-CIRI SURVIE
Penelitian survie memiliki beberapa ciri berikut.
1.      Survie dilakukan untuk mengumpulkan data dan menganalisis data soaial.
2.      Survie didasarkan pada wawancara terhadap orang (responden) dan menanyakan mereka berbagai informasi.
3.      Survie dilakukan melalui sampel atas sebuah populasi yang diteliti.
4.      Diasumsikan bahwa informasi yang didapat dari sampel valid untuk seluruh populasi.

C.     SEJARAH SURVIE

Survie ilmiah dimulai oleh Charles Booth, seorang yang kaya raya dari Inggris, pemilik kapal laut dari Liverpool. Booth meneliti nasib kaum buruh Inggris di akhir abad ke 19, yang kemudian  diterbitkan menjadi satu buku yang terdiri  atas 17 jilid dengan judul ‘Labour of Life of the People of London’.

D.     KEGUNAAN SURVIE
Secara lebih rinci kegunaan survie antar lain:
1.      Mengetahui apa yang dilakukan orang
2.      Mengetahui apa yang dipikirkan orang
3.      Mengetahui apa yang dipikirkan orang
4.      Mengetahuin apa  yang telah dilakukan orang
5.      Mengetahui sikap orang
6.      Mengetahui  apa yang disarankan orang
7.      Mengetahui prasangka dimiliki orang
8.      Mengetahui kepercayaan orang
9.      Mengetahui nilai-nilai yang dimiliki orang

E.     TIPE SURVIE
Secara garis besar mitode survie dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni
1.      Survie deskriptif yaitu suatu survie yang berusaha untuk menggambarkan atau mendokumentasikan kondisi, sikap terkini, yakni apa yang terjadi saat ini.
2.      Survie analitis /explanatoryyaitu metode survie yang berusaha untuk menggambarkan dan sekaligus menjelaskan mengapa suati situasi atau sikap muncul.

F.      ELEMEN SURVIE
Dalam melakukan survie ada berbagai unsur atau elemen survie yang perlu mendapat perhatian. Elemen-elemen penting dalam survie meliputi:
1.      POPULASI merupakan elemen penting yang pertama-tama perlu dijelaskan atau dibatasi karena hasil penelitian akan berkenaan dengan populasi ini.
2.      SAMPEL adalah bagian dari populasi yang dapat mewakili keseluruhan populasi, sehingga untuk pengambilan sampel diperlukan teknik-teknik pengambilan sampel yang dapat menjamin bahwa sampel telah mewakili populasi.
3.      KUESIONER adalah alat utama yang dipakai dalam pengumpulan data dari sampel yang bias berjumlah ratusan atau ribuan orang.
4.      WAWANCARA adalah alat atau metode atau cara lain untuk mengumpulkan data.
5.      ANALISIS HASIL dilakukan dengan mengolah data hasil penelitian dan menginterpretasi hasil-hasil penelitian.

G.    LANGKAH PENELITIAN SURVIE HUMAS

Penelitian survie dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
1.      Merumuskan masalah & tujuan penelitian
2.      Menentukan konsep dan hepotesa serta menggali kepustakaan
3.      Penentuan populasi dan penarikan sampel
4.      Pembuatan koesioner
5.      Pekerjaan lapangan
6.      Pengolahan data
7.      Analisis dan pelaporan.


@Marhani
@Siti_Suhrah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Komunikasi Komunis: Ideologi, Penerapan, serta Kelemahan dan Kekuatannya